CALON Bupati Ende, Drs. Don Bosco M.Wangge, M.Si
menyatakan bahwa ada pertanyaan besar pada kita semua mengapa saya Don
Wangge pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Ende kali ini pilih
dokter Dominikus Minggu Mere untuk mendampingi saya sebagai Calon Wakil
Bupati Ende. Mengapa tidak lanjutkan dengan yang sudah ada.
Saya harus jelaskan dulu supaya isu-isu sesat yang selama ini kita dengar, kita dapat memisahkan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Dan untuk jelasnya bahwa maju jadi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati bukan betujuan untuk menjadi orang kaya. Tetapi harus siap bngkrut, yang pertama bangkrut waktu dan kedua bangkrut kesenangan dan lain-lainnya. Namun kalau mau jadi orang kaya lebih baik mundur, tegas Don Wangge.
Pernyataan ini disampaikan oleh Don Wangge ketika diberikan kesempatan dalam acara pertemuan keluarga besar Domi Mere di Roworeke pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2013. Pertanyaan kedua, lanjut Don Wangge, mengapa saya harus pilih dokter Domi Mere. Untuk diketahui, bahwa kami dulu maju karena kawin paksa. Sebab yang saya inginkan pada waktu itu berpasangan dengan salah seorang yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala SMA Muhamadyah.
Mengapa, karena saya ini, demikian Don Wangge manusia tempramen tinggi, sehingga saya butuh pendamping yang sejuk. Yang namanya kawin paksa, akhirnya seperti ini. Apalagi tidak punya partai, mau tidak mau harus terima, kalau mau maju. Sehingga baru berjalan satu tahun sudah terjadi seperti itu. Karena apa, bukannya mau bekerja sama tetapi berusaha untuk menjatuhkan saya dan bahkan memasukan saya kedalam penjara.
“Sekarang ini, saya omong terbuka. Supaya jangan sampai ada yang berpikir, nasib dokter Domi Mere sama seperti itu. Dan itu tidak mungkin,”tegas Don Wangge dan disambut tepuk tangan meriah dari keluarga dokter Domi Mere dan semua undangan yang hadir. Karena dalam motto hidup saya, tandas Don Wangge, anda santun saya sembah. Anda kurang ajar, saya biadab.
Jadi, supaya keluarga dokter Domi Mere dan semua yang hadir disini tahu bahwa kata Don Wangge, saya memilih dokter Domi Mere jadi Calon Wakil Bupati Ende untuk mendampingi saya bukan baru kemarin. Tetapi sudah berjalan sejak dari tahun 2010 lalu, dan yang tahu adalah Geradus Edo dan Albert Yani, kedua putra Roworeke tersebut. “Saya dengan dokter Domi juga sudah lama berpacaran. Jadi, ini tidak terjadi tiba-tiba ,” ujar Don Wangge dan juga disambut tepuk tangan oleh semua yang hadir.
Mengapa saya memilih dokter Domi Mere, lanjut Don Wangge, saya butuh orang yang pintar dan bisa bekerjasama dengan saya. Saya cari pendamping saya yang masih muda supaya bisa menggantikan saya. Saya sadar, saya ini manusia, ada batas-batas kemampuan sampai kapan harus stop. Mae ngonggo. Mbupu peka rasa diri, maka cari pasangan yang masih mudah, karena kalau saya mundur lanjut sudah. Jadi pertemuan kita hari ini, bukan untuk besok dan lusa, tetapi untuk selanjutnya. Untuk itu, saya harus menyampaikan terima kasih yang berlimpah kepada keluarga dokter Domi Mere dan keluarga Embu Jawa yang telah berkenan memberikan dokter Domi Mere untuk mendampingi saya dalam Pemilukada kali ini.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Don Wangge menyampaikan kepada semua yang hadir bahwa Paket Darmawan sudah punya partai politik. Yang pertama PDIP. Kedua, Hanura dan ketiga Partai Kedaulatan. Tidak hanya 5 kursi, tetapi sekarang ini kita sudah punya 7 kursi. Dari persyaratan, kita sudah lewat. Dan kalau ada yang mengatakan bahwa kita tidak punya partai, tidak apa-apa, itu haknya mereka untuk mengatakan seperti itu.♦ rik
Saya harus jelaskan dulu supaya isu-isu sesat yang selama ini kita dengar, kita dapat memisahkan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Dan untuk jelasnya bahwa maju jadi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati bukan betujuan untuk menjadi orang kaya. Tetapi harus siap bngkrut, yang pertama bangkrut waktu dan kedua bangkrut kesenangan dan lain-lainnya. Namun kalau mau jadi orang kaya lebih baik mundur, tegas Don Wangge.
Pernyataan ini disampaikan oleh Don Wangge ketika diberikan kesempatan dalam acara pertemuan keluarga besar Domi Mere di Roworeke pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2013. Pertanyaan kedua, lanjut Don Wangge, mengapa saya harus pilih dokter Domi Mere. Untuk diketahui, bahwa kami dulu maju karena kawin paksa. Sebab yang saya inginkan pada waktu itu berpasangan dengan salah seorang yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala SMA Muhamadyah.
Mengapa, karena saya ini, demikian Don Wangge manusia tempramen tinggi, sehingga saya butuh pendamping yang sejuk. Yang namanya kawin paksa, akhirnya seperti ini. Apalagi tidak punya partai, mau tidak mau harus terima, kalau mau maju. Sehingga baru berjalan satu tahun sudah terjadi seperti itu. Karena apa, bukannya mau bekerja sama tetapi berusaha untuk menjatuhkan saya dan bahkan memasukan saya kedalam penjara.
“Sekarang ini, saya omong terbuka. Supaya jangan sampai ada yang berpikir, nasib dokter Domi Mere sama seperti itu. Dan itu tidak mungkin,”tegas Don Wangge dan disambut tepuk tangan meriah dari keluarga dokter Domi Mere dan semua undangan yang hadir. Karena dalam motto hidup saya, tandas Don Wangge, anda santun saya sembah. Anda kurang ajar, saya biadab.
Jadi, supaya keluarga dokter Domi Mere dan semua yang hadir disini tahu bahwa kata Don Wangge, saya memilih dokter Domi Mere jadi Calon Wakil Bupati Ende untuk mendampingi saya bukan baru kemarin. Tetapi sudah berjalan sejak dari tahun 2010 lalu, dan yang tahu adalah Geradus Edo dan Albert Yani, kedua putra Roworeke tersebut. “Saya dengan dokter Domi juga sudah lama berpacaran. Jadi, ini tidak terjadi tiba-tiba ,” ujar Don Wangge dan juga disambut tepuk tangan oleh semua yang hadir.
Mengapa saya memilih dokter Domi Mere, lanjut Don Wangge, saya butuh orang yang pintar dan bisa bekerjasama dengan saya. Saya cari pendamping saya yang masih muda supaya bisa menggantikan saya. Saya sadar, saya ini manusia, ada batas-batas kemampuan sampai kapan harus stop. Mae ngonggo. Mbupu peka rasa diri, maka cari pasangan yang masih mudah, karena kalau saya mundur lanjut sudah. Jadi pertemuan kita hari ini, bukan untuk besok dan lusa, tetapi untuk selanjutnya. Untuk itu, saya harus menyampaikan terima kasih yang berlimpah kepada keluarga dokter Domi Mere dan keluarga Embu Jawa yang telah berkenan memberikan dokter Domi Mere untuk mendampingi saya dalam Pemilukada kali ini.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Don Wangge menyampaikan kepada semua yang hadir bahwa Paket Darmawan sudah punya partai politik. Yang pertama PDIP. Kedua, Hanura dan ketiga Partai Kedaulatan. Tidak hanya 5 kursi, tetapi sekarang ini kita sudah punya 7 kursi. Dari persyaratan, kita sudah lewat. Dan kalau ada yang mengatakan bahwa kita tidak punya partai, tidak apa-apa, itu haknya mereka untuk mengatakan seperti itu.♦ rik
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !